Sunday, June 19, 2011

Penurunan Titik Beku Larutan


Jika kedalam suatu zat pelarut dimasukan zat lain yang tidak mudah menguap (non volatil), maka tenaga bebas pelarut tersebut akan turun. Penurunan tenaga bebas ini mengikuti persamaan Nernst.
G10-G20 = RT ln ................................................................................. (1)
Dimana :          G10-G20                : penurunan tenaga bebas pelarut
R                     : tetapan gas umum
T                      : suhu mutlak (K)
x                      : fraksi mol pelarut dalm larutan
Penurunan zat bebas ini akan menurunkan kecwndrungan zat pelarut untuk berubah menjadi fasa uapnya, sehingga tekanan uap pelarut dalam larutan akan lebih rendah bila dibandingkan dengan tekanan uap pelarut yang sama dalam keadaan murni. Penurunan titik beku larutan besarnya tergantung pada fraksi mol terlarut.
DTf = (Tf0-Tf) ~ x
Karena fraksi mol zat pelarut x merupakan fungsi linier praksi mol zat terlarut x1 menurut persamaan x = 1 – x1 maka DTf dapat dinyatakan sebagai fungsi x1 berikut:
           
DTf =  x1 ................................................................................ (2)
dimana DHf  adalah panas pencairan pelarut.
Apabila m mol zat terlarut ditambahkan kedalam 1000 zat terlarut, maka didapat larutan dengan molaritas m. larutan ini mempunya fraksi zat terlarut sebesar:
x1 =  ............................................................................... (3)        
Untuk larutan yang encer (m = 0) maka x1 = mBM/1000, sehingga penurunan titik beku larutan dapat ditulis:
DTf =  m ........................................................................... (4)
bila disubtitusikan Kf =  ke dalam persamaan (4) di atas, maka di dapat persamaan sederhana:
DTf = Kf m ......................................................................................... (5)
Dari x1 = m M/1000diatas maka didapat
M = 1000x1 /M................................................................................... (6)
Sedangkan :
 ............................................................  (7)
di mana :
W1 = berat zat terlarut
M1 = BM zat terlarut
W = berat pelarut
Jika larutan sangat encer, maka  , sehingga
x1= .....................................................................................................  (8)
Jika persamaan (8), (6) dan (5) diperoleh persamaan :
 ...........................................................................  (9)
Dari persamaan (9), berat molekul zat terlarut M1 dapat dihitung dengan persamaan :
 ............................................................ (10)
Sedangkan harga Kf dapat dihitung dengan :
................................................................... (11)

No comments:

Post a Comment