Katalis pertama kali ditemukan oleh J.J. Berzelius pada tahun 1836 sebagai
komponen yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia. Katalis berfungsi
menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi
berjalan lebih cepat sehingga reaksi kimia dapat mencapai kesetimbangan, tanpa
terlibat di dalam reaksi secara permanen. Energi aktivasi adalah energi minimum yang
dibutuhkan campuran reaksi untuk menghasilkan produkKatalis berfungsi mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi, namun tidak mempengaruhi letak kesetimbangan. Katalisator yang biasa
digunakan adalah asam, basa dan penukar ion.
Secara umum reaksi kimia yang
terjadi dengan menggunakan katalis adalah:
A + C --> AC*
AC*
+ B --> AB
+ AC
A + B
+ C --> AB
+ C
dimana senyawa A dan bereaksi dengan dengan katalis
(C) dan membentuk intermediet kemudian bereaksi kembali dengan senyawa B
sehingga membentuk senyawa AB.
Sifat-sifat
dari reaksi katalitis yaitu sebagai berikut:
v
Pada reaksi katalitis, katalis akan menurunkan energi
aktivasi.
v
Katalis yang sedikit akan mempercepat reaksi dari zat
reaktan dalam jumlah banyak.
v
Katalis tidak mengubah letak kesetimbangan untuk reaksi
reversibel.
Berdasarkan tingkat kepentinganya, komponen inti
katalis dapat dibedakan menjadi tiga bagian diataranya:
Ø Selektifitas
adalah kemampuan katalis untuk memberikan produk reaksi yang diinginkan (dalam
jumlah tinggi) dari sejumlah produk yang mungkin dihasilkan.
Ø Aktifitas
adalah kemampuan katalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang
diinginkan.
Ø Stabilitas
adalah sebuah katalis untuk menjaga aktifitas, produktifitas dan selektifitas
dalam jangka waktu tertentu.
Secara umum katalis dapat dibedakan dalam beberapa menjadi 3 bagian yaitu katalis homogen, heterogen dan biokatalisis (katalis enzim).
ü Katalis homogen
Katalis
homogen merupakan katalis yang mempunyai fasa sama dengan reaktan dan produk. Penggunaan
katalis homogen ini mempunyai kelemahan yaitu: mencemari lingkungan, dan tidak
dapat digunakan kembali. Selain itu katalis homogen juga umumnya hanya
digunakan pada skala laboratorium ataupun industri bahan kimia tertentu, sulit
dilakukan secara komersil, oprasi pada fase cair dibatasi pada kondisi suhu dan
tekanan, sehingga peralatan lebih kompleks dan diperlukan pemisahan antara
produk dan katalis. Contoh dari
katalis homogen yang biasanya banyak
digunakan dalam produksi biodiesel, seperti basa (NaOH, KOH), asam (HCl, H2SO4).
ü Katalis heterogen
Katalis
heterogen merupakan katalis yang fasanya tidak sama dengan reaktan dan produk. Katalis heterogen secara umum berbentuk padat dan
banyak digunakan pada reaktan berwujud cair atau gas. Contoh-contoh dari katalis heterogen adalah zeolit,
CaO, MgO, dan resin penukar ion. Mekanisme katalis heterogen melalui lima langkah,
yaitu:
·
Transport reaktan ke katalis
·
Interaksi reaktan-raktan dengan katalis (adsorpsi)
·
Reaksi dari spesi-spesi yang teradsorpsi menghasilkan prodduk-produk reaksi
·
Deadsorpsi produk dari katalis
·
Transport produk menjauhi katalis
Keuntungan dari katalis heterogen
adalah ramah lingkungan, tidak bersifat korosif, mudah
dipisahkan dari produk dengan cara filtrasi, serta dapat digunakan berulangkali
dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, katalis heterogen meningkatkan
kemurnian hasil karena reaksi samping dapat dieliminasi. Contoh-contoh dari
katalis heterogen adalah zeolit, CaO, MgO, dan resin penukar ion.
ü Biokatalisis (katalis enzim)
Adalah katalis yang
memiliki keunggulan sifat (aktivitas tinggi, selektivitas dan spesifitas)
sehingga dapat dapat membantu proses–proses kimia kompleks pada kondisi lunak
dan ramah lingkungan. Kelemahannya antara lain sangat mahal, sering tidak
stabil, mudah terhambat, tidak dapat diperoleh kembali setelah dipakai. Salah
satu Biokatalis yang telah dilaporkan penggunaanya adalah Enzim lipase
(Triacylglycerol Acllydrolases). Enzim lipase atau enzim pemecah lemak dipakai
dalam reaksi pembuatan biodiesel. Enzim itu dapat mengatalisis, menghidrolisis,
serta mensintesis bentuk ester dari gliserol dan asam
lemak rantai panjang seperti halnya minyak goreng dan jelantah.
Pemilihan katalis atau pengembangan katalis perlu
dipertimbangkan untuk mendapatkan efektivitas dalam pemakaian. Dalam
pengembanganya katalis cair dapat digantikan dengan katalis padat seperti asam
padat seperti zeolit, clay, dan lain-lain. Keuntungannya adalah
dapat di recovery, recicle, dan digantikan kembali. Selain itu,
Zeolit juga dapat digunakan sebagai katalis heterogen untuk pembuatan
biodiesel.
kita juga punya nih artikel mengenai 'Katalis', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/894/1/20403528.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat
oke makasih..
ReplyDelete(y)
Deletethanks bang materinya
ReplyDelete(y)
Delete