Air
adalah zat yang tersusun atas senyawa H2O. Semua air biasanya
tidak bersih sempurna, selalu mengandung senyawa pencemar. Bahkan tetes air
hujan mengandung debu dan karbondioksida waktu jatuh ke bumi. Keberadaan air
berhubungan dengan siklus hidrologi. Air yang bergerak dengan siklus hidrologi
akan bersentuhan dengan bahan baku atau senyawa lain, sehingga tidak ada air
yang benar-benar murni. Air tanah yang mengalir ke permukaan tanah membawa zat
padat terlarut, air hujan yang mengalir melalui permukaan tanah membawa zat-zat
penyebab kekeruhan dan zat organik, seperti juga bakteri patogen. Pada air
permukaan partikel-partikel mineral air yang terlarut akan tetap tidak berubah,
tetapi zat organik diuraikan secara kimia dan mikrobiologi, pengendapan di
danau atau sungai-sungai yang mempunyai kecepatan rendah menyebabkan hilangnya
zat padat yang melayang dan bakteri patogen akan mati karena kurangnya makanan,
walaupun demikian kontaminasi baru terhadap air permukaan akan terjadi akibat adanya
air buangan dan pertumbuhan alga yang menjadi sumber makanan untuk organisme.
Sumber
sumber air bersih terdiri dari:
1.
Air hujan
Air
hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari air hujan adalah
sebagai berikut :
1) Pada
saat uap air terkondensasi menjadi hujan, maka air hujan merupakan air murni (H2O),
oleh karena itu air hujan yang jatuh ke bumi mengandung mineral relatif rendah
yang bersifat lunak.
2) Gas-gas
yang ada di atmosfir umumnya larut dalam butir-butir air hujan terkontaminasi
dengan gas seperti CO2, menjadi agresif. Air hujan yang bereaksi dengan gas SO2
dari daerah vulkanik atau daerah industri akan menghasilkan senyawa asam ( H2SO4
), sehingga dikenal dengan “acid rain” yang bersifat asam yang agresif.
3) Kontaminan
lainnya adalah partikel padat seperti : debu, asap, partikel cair, mikroorganisme
seperti virus dan bakteri.
Dari
segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi rendahnya curah hujan, sehingga
air hujan tidak bisa mencukupi persediaan air bersih karena jumlahnya
fluktuatif. Begitu pula jika dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak
dapat digunakan terus menerus karena tergantung pada musim.
2.
Air Permukaan
Air
permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih adalah:
Air waduk (berasal dari air hujan dan air sungai), Air sungai (berasal dari air
hujan dan mata air), Air danau ( berasal dari air hujan, air sungai atau mata
air ).
Pada
umumnya air permukaan telah terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
oleh masyarakat yang ada di Indonesia.
3.
Mata Air
Mata
air adalah air tanah yang mengalir ke permukaan tanah secara alami karena adanya
gaya gravitasi atau gaya tekanan tanah (BPP Kimpraswil, 2002; Wanielista, et
all, 1990). Menurut Soetrisno (2004) penggunaan mata air sebagai sumber air
bersih dapat dilakukan jika mata air tersebut dihasilkan dari aliran air di
bawah tekanan hidrostatik sebagai akibat dari gaya gravitasi. Dalam segi
kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal
dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, pada umumnya
mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat padat tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan
mati, karena mata air melalui proses penyaringan alami dimana lapisan tanah
atau batuan menjadi media penyaring.
4.
Air Tanah
Air
tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah. Kecepatan aliran air tanah ini secara alami sangatlah kecil yaitu
berkisar antara 1,5 m/hari - 2 m/hari (Kashef, 1987 dan Verruijt, 1970). Air
tanah pada umumnya jernih dan memiliki kualitas air yang konstan sepanjang waktu.
Air tanah pada akuifer bebas kualitasnya dapat dipengaruhi oleh pembuangan
sampah. Sampah yang membusuk akan mengalami dekomposisi dengan menguraikan zat
organik menjadi materi lain seperti padatan total, Nitrogen organik, Nitrat,
Phospor, Kalsium, Magnesium, Photasium, Sodium, Clorida, Sulfat, Besi dan
lain-lain. Zat-zat ini akan larut ke dalam air sebagai air sampah (Leachate)
dan akan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah.
5.
Air laut
Air
laut memerlukan proses desalinasi (menghilangkan rasa asin) untuk menjadi air
bersih ini merupakan proses yang mahal. Pemilihan sumber air tergantung dari,
kualitas air baku, volume air yang tersedia, kontinuitas sumber, elevasi muka
air sumber terhadap konsumen dan ketersediaan keuangan.
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi menuntut peningkatan pelayanan air bersih baik untuk fasilitas umum,
industri maupun keluarga. Peningkatan pelayanan air bersih tidak hanya
tergantung pada keandalan teknologi penyediaan air yang digunakan, tetapi yang sangat
penting tergantung pada ketersediaan air dan kemampuan institusi penyedia air
bersih, dalam hal ini PDAM. Kebutuhan air baku didasarkan pada kebutuhan air
minum. Hal ini dilakukan karena perencanaan sistem penyediaan air minum
memerlukan besaran atau kapasitas system yang harus disediakan. Tujuan suatu
sistem penyediaan air minum, yaitu menyediakan air untuk seluruh kegiatan
penduduk di suatu kota. Kebutuhan air pada suatu komunitas dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti jumlah penduduk, iklim, gaya hidup masyarakat,
fasilitas peralatan plambing, sistem penyaluran air buangan, industry dan harga
air. Jumlah penduduk menentukan jumlah air untuk kegiatan domestik. Kebutuhan
air pada musim panas akan lebih besar dibanding pada musim dingin. Pemakaian
air dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dalam menggunakan air. Masyarakat
yang sosial ekonomi lebih tinggi akan memerlukan air lebih banyak karena
semakin banyak memerlukan air untuk pemeliharaan rumah yang lebih besar,
pembersihan kendaraan, penyiraman tanaman, dsb. Sistem plambing dalam rumah
dipengaruhi oleh peralatan sanitasi yang dipunyai. Kebutuhan air sistem
sanitasi dengan WC siram akan lebih kecil dibandingkan dengan WC dengan tangki
atau WC dengan sistem flush valve. Ketersediaan sistem penyaluran air
akan dapat mernyalurkan air buangan lebih baik dan aman. Semakin banyak jumlah
industri semakin besar kebutuhan air di kota tersebut. Semakin mahal harga air,
masyarakat akan membatasi pemakaian air.
No comments:
Post a Comment