Tuesday, May 1, 2012

AIR


Air adalah zat yang tersusun atas senyawa H2O. Semua air biasanya tidak bersih sempurna, selalu mengandung senyawa pencemar. Bahkan tetes air hujan mengandung debu dan karbondioksida waktu jatuh ke bumi. Keberadaan air berhubungan dengan siklus hidrologi. Air yang bergerak dengan siklus hidrologi akan bersentuhan dengan bahan baku atau senyawa lain, sehingga tidak ada air yang benar-benar murni. Air tanah yang mengalir ke permukaan tanah membawa zat padat terlarut, air hujan yang mengalir melalui permukaan tanah membawa zat-zat penyebab kekeruhan dan zat organik, seperti juga bakteri patogen. Pada air permukaan partikel-partikel mineral air yang terlarut akan tetap tidak berubah, tetapi zat organik diuraikan secara kimia dan mikrobiologi, pengendapan di danau atau sungai-sungai yang mempunyai kecepatan rendah menyebabkan hilangnya zat padat yang melayang dan bakteri patogen akan mati karena kurangnya makanan, walaupun demikian kontaminasi baru terhadap air permukaan akan terjadi akibat adanya air buangan dan pertumbuhan alga yang menjadi sumber makanan untuk organisme.
Sumber sumber air bersih terdiri dari:
1.      Air hujan
Air hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari air hujan adalah sebagai berikut :
1)      Pada saat uap air terkondensasi menjadi hujan, maka air hujan merupakan air murni (H2O), oleh karena itu air hujan yang jatuh ke bumi mengandung mineral relatif rendah yang bersifat lunak.
2)      Gas-gas yang ada di atmosfir umumnya larut dalam butir-butir air hujan terkontaminasi dengan gas seperti CO2, menjadi agresif. Air hujan yang bereaksi dengan gas SO2 dari daerah vulkanik atau daerah industri akan menghasilkan senyawa asam ( H2SO4 ), sehingga dikenal dengan “acid rain” yang bersifat asam yang agresif.
3)      Kontaminan lainnya adalah partikel padat seperti : debu, asap, partikel cair, mikroorganisme seperti virus dan bakteri.
Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada tinggi rendahnya curah hujan, sehingga air hujan tidak bisa mencukupi persediaan air bersih karena jumlahnya fluktuatif. Begitu pula jika dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak dapat digunakan terus menerus karena tergantung pada musim.
2.      Air Permukaan
Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih adalah: Air waduk (berasal dari air hujan dan air sungai), Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air), Air danau ( berasal dari air hujan, air sungai atau mata air ).
Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi oleh zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat yang ada di Indonesia.
3.      Mata Air
Mata air adalah air tanah yang mengalir ke permukaan tanah secara alami karena adanya gaya gravitasi atau gaya tekanan tanah (BPP Kimpraswil, 2002; Wanielista, et all, 1990). Menurut Soetrisno (2004) penggunaan mata air sebagai sumber air bersih dapat dilakukan jika mata air tersebut dihasilkan dari aliran air di bawah tekanan hidrostatik sebagai akibat dari gaya gravitasi. Dalam segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan, pada umumnya mata air cukup jernih dan tidak mengandung zat padat tersuspensi atau tumbuh-tumbuhan mati, karena mata air melalui proses penyaringan alami dimana lapisan tanah atau batuan menjadi media penyaring.
4.      Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Kecepatan aliran air tanah ini secara alami sangatlah kecil yaitu berkisar antara 1,5 m/hari - 2 m/hari (Kashef, 1987 dan Verruijt, 1970). Air tanah pada umumnya jernih dan memiliki kualitas air yang konstan sepanjang waktu. Air tanah pada akuifer bebas kualitasnya dapat dipengaruhi oleh pembuangan sampah. Sampah yang membusuk akan mengalami dekomposisi dengan menguraikan zat organik menjadi materi lain seperti padatan total, Nitrogen organik, Nitrat, Phospor, Kalsium, Magnesium, Photasium, Sodium, Clorida, Sulfat, Besi dan lain-lain. Zat-zat ini akan larut ke dalam air sebagai air sampah (Leachate) dan akan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air tanah.
5.      Air laut
Air laut memerlukan proses desalinasi (menghilangkan rasa asin) untuk menjadi air bersih ini merupakan proses yang mahal. Pemilihan sumber air tergantung dari, kualitas air baku, volume air yang tersedia, kontinuitas sumber, elevasi muka air sumber terhadap konsumen dan ketersediaan keuangan.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi menuntut peningkatan pelayanan air bersih baik untuk fasilitas umum, industri maupun keluarga. Peningkatan pelayanan air bersih tidak hanya tergantung pada keandalan teknologi penyediaan air yang digunakan, tetapi yang sangat penting tergantung pada ketersediaan air dan kemampuan institusi penyedia air bersih, dalam hal ini PDAM. Kebutuhan air baku didasarkan pada kebutuhan air minum. Hal ini dilakukan karena perencanaan sistem penyediaan air minum memerlukan besaran atau kapasitas system yang harus disediakan. Tujuan suatu sistem penyediaan air minum, yaitu menyediakan air untuk seluruh kegiatan penduduk di suatu kota. Kebutuhan air pada suatu komunitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah penduduk, iklim, gaya hidup masyarakat, fasilitas peralatan plambing, sistem penyaluran air buangan, industry dan harga air. Jumlah penduduk menentukan jumlah air untuk kegiatan domestik. Kebutuhan air pada musim panas akan lebih besar dibanding pada musim dingin. Pemakaian air dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dalam menggunakan air. Masyarakat yang sosial ekonomi lebih tinggi akan memerlukan air lebih banyak karena semakin banyak memerlukan air untuk pemeliharaan rumah yang lebih besar, pembersihan kendaraan, penyiraman tanaman, dsb. Sistem plambing dalam rumah dipengaruhi oleh peralatan sanitasi yang dipunyai. Kebutuhan air sistem sanitasi dengan WC siram akan lebih kecil dibandingkan dengan WC dengan tangki atau WC dengan sistem flush valve. Ketersediaan sistem penyaluran air akan dapat mernyalurkan air buangan lebih baik dan aman. Semakin banyak jumlah industri semakin besar kebutuhan air di kota tersebut. Semakin mahal harga air, masyarakat akan membatasi pemakaian air.

No comments:

Post a Comment